Hakekat bisnis ritel adalah pelayanan dan efisiensi. Oleh
karenanya, Alfamart menempatkan kedua hal ini sebagai dasar semua
aktivitas dan bisnis proses yang dilakukan. Senantiasa
melakukan evaluasi trend produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang
terus meningkat dan untuk selalu menyediakan produk dan layanan
berkualitas tinggi. Di saat yang bersamaan juga melakukan evaluasi
terhadap produk yang kurang laku agar tempat yang tersedia di gerai
tetap produktif. Alfamart menjalin hubungan yang baik dengan para
pemasok barang agar bisa merencanakan strategi penjualan dengan harga
terbaik. Efisiensi adalah prioritas utama bagi Alfamart. Dukungan
teknologi memungkinkan bekerja lebih baik dan lebih cepat di berbagai
bisnis proses; mulai dari pencarian lokasi terbaik untuk gerai,
pemesanan dan pengiriman barang dari pemasok ke Distribution Center
(DC), pengambilan dan pendistribusian barang ke gerai, penjualan di
gerai sampai proses pencatatan dan penelusuran barang. Penggunaan
teknologi terkini seperti Pick to Light dan sistem Conveyor di beberapa
DC juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi logistik yang sangat
penting dalam bisnisnya. Kantor pusat, kantor cabang, DC dan toko pun
terhubung melalui program IT dan Sistem Informasi yang tersentralisasi.
Semua pengambil keputusan di perusahaan memiliki akses data dan
informasi secara online , untuk mempercepat proses pengambilan keputusan
yang akan melancarkan operasional sehari-hari.
Sistem informasi adalah satu set prosedur yang mengumpulkan atau
mengambil, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan kontrol. Sehingga memahami sistem
informasi , bagaimanapun, membutuhkan seseorang untuk memahami
permasalahan yaitu yang dirancang untuk dipecahkan, solusi arsitektur
dan desain, dan proses organisasi yang untuk mencapai solusi ini
(Laudon, 2002). Sebagai dampak nyata dari kemajuan dan perkembangan
sistem informasi ini telah mengantarkan masyarakat global ke era digital. Era digital yang ditandai oleh pemasaran lewat teknologi informasi sebenarnya telah dibuktikan keandalannya oleh berbagai brand.
Yahoo, Google, Amazon.com, adalah sedikit dari barisan bisnis yang
menangguk untung lewat kepiawaian mereka memanfaatkan kecanggihan
teknologi (Kasali, 2010).
Meskipun dapat dikatakan relatif masih pagi bagi Indonesia dalam
penggunaan teknologi informasi, namun perkembangannya yang sangat pesat
memaksa masyarakat merubah kultur dan gaya hidupnya. Hari ini dapat
dilihat bagaimana media elektronik dijadikan salah satu media andalan
untuk melakukan komunikasi dan bisnis, yaitu dengan menggunakan
internet. Salah satu bentuk nyata bisnis yang memanfaatkan internet
tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan perkembangan dari
perdagangan dengan menggunakan media elektronik yaitu internet.
Walaupun masih banyak para pelaku usaha yang belum mengenal betul
tentang internet tersebut tetapi karena tuntutan dan tren bisnis yang
semakin pasti mengarah ke media ini, maka banyak para pelaku usaha
menggunakan ini. Bahkan bagi mereka yang belum benar-benar mengerti dan
menguasai akan menggunakan penyedia jasa dari luar organisasi untuk
aktifitas ini. Sedangkan bagi mereka yang sudah mulai mengerti atas
manfaat dari e-commerce ini mulai membangun sebuah sistem untuk
mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas usahanya.
Salah satu perusahaan di bidang ritel yang turut menikmati sukses
bisnisnya dari hasil pengembangan sistem informasi online di Indonesia
adalah Alfamart. Didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan
keluarga , Perusahaan mulai sebagai perdagangan barang konsumsi dan
distribusi , maka pada tahun 1999 masuk ke sektor ritel . Pada tahun
2002 Perusahaan mulai ekspansi eksponensial melalui memperoleh 141 Alfa
Minimart toko dan membawa nama baru , yaitu Alfamart. Alfamart saat ini
adalah salah satu pengecer terkemuka di Indonesia, melayani lebih dari
2,5 juta pelanggan setiap hari dengan sekitar 7.000 toko di seluruh
Indonesia. Dengan lebih dari 70.000 karyawan, Alfamart merupakan salah
satu perusahaan terbesar di Indonesia.
Perkembangan dan Peluang Tekologi informasi
Saat ini internet menjadi salah satu tulang punggung utama pencapaian globalisasi. Dan data menunjukkan bahwa setiap tahunnya penggunaannya terus berkembang dan penggunanya terus bertambah dan meluas. Pada tahun 2011 jumlah pengguna internet di negara ini sekitar 55 juta orang atau penetrasinya sudah mencapai 22.1% . Tahun berikutnya tumbuh menjadi sekitar 63 juta orang. Perkiraannya, pada tahun 2013 akan naik lagi melebihi 70 juta orang (sumber : internet world stats 2012). Karenanya, pertumbuhan pengguna internet merupakan peluang bisnis yang seharusnya dimanfaatkan secara optimal.
Bagi sebuah perusahaan misalnya dapat memanfaatkan secara optimal dalam hal penghubung antara pusat dengan semua cabang dan outlet usahanya, penunjang layanan kepada pelanggan melalui internet (secara online), penghubunga dengan dunia perbankan, serta jaringan distribusi dan transportasi.
Sistem informasi di Alfamart
Alfamart merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jaringan distribusi ritel terkemuka di Indonesia. Saat ini jaringannya sudah meluas hampir ke seluruh wilayah Indonesia dengan lebih dari 7.700 gerai toko, 22 distributor di 11 propinsi Indonesia. Kehadiran teknologi informasi (TI) bisa menjadi pendukung dan penopang perekonomian, termasuk dunia usaha. Dasar itu pula yang membuat PT Sumber Alfaria Trijaya alias Alfamart, melakukan inovasi guna mendongkrak kinerjanya.
Dalam menunjang usahanya Alfamart telah mengoperasikan sistem online sejak Februari 2013. Namun saat itu masih terbatas di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Kini sistem itu juga diterapkan di Bandung. Setelah Bandung, juga siap menambah jaringan sistem online ke kota-kota besar lainnya, misalnya, Semarang dan Surabaya. Pemanfaatan sistem ini karena adanya perubahan gaya hidup, terutama dalam hal belanja, yaitu sistem belanja online yang terus tumbuh. Dengan sistem ini dapat semakin memudahkan konsumen. Konsumen cukup mendaftar pada Alfaonline.com. Setelah itu konsumen dapat melakukan pembelian. Setiap toko Alfamart menjadi point service, artinya setelah melakukan pemesanan, konsumen dapat mengambil pesanannya secara langsung pada outlet atau toko terdekat. Untuk sistem transaksinya, Alfamart menggandeng dua lembaga perbankan, yaitu PT Bank Mandiri Tbk melalui Mandiri Click Pay, dan PT Bank Cemtral Asia (BCA) melalui BCA Klikpay. Serta bekerja sama dengan PT. Indosat, PT Telkomsel dan PT XL Axiata. Bentuknya berupa layanan Dompetku, T-Cash dan XL Tunai (Tribunnews, 2013).
Transformasi Sistem Informasi dari Manual menjadi Berbasis Online
Salah satu kekurangan dari sistem informasi model lama adalah ketidakmampuan mereka untuk mengintegrasikan dan meningkatkan informasi yang berbeda dari fungsi yang terkait, seperti yang ditemukan dalam manajemen alur kerja. Berbagai software yang telah diciptakan pada sistem informasi saat ini sudah dapat mengatasi masalah ini. Sistem informasi berbasis software mungkin yang paling menjanjikan untuk pengembangan sistem terdistribusi. Potensi ini tercermin dalam beberapa proyek penelitian yang sedang berlangsung yang berfokus pada manajemen alur kerja dan berbagi tujuan akhir untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan bisnis (Montaldo, 20013).
Pendekatan sistem informasi berbasis komputer dan perangkat lunak menunjang keberhasilan transformasi bisnis dari sistem yang berjalan manual menjadi sistem terintegrasi dan informasi terpadu.
Faktor Keberhasilan Sistem Informasi Alfamart
Sistem informasi sebagai sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Dalam pengembangan sistem informasinya, alfamart telah menerapkan kedua aplikasi e-commerce yaitu business to business (B2B) dan business to customer (B2C). Layanan B2B Alfamart disediakan untuk pemasok dengan menggunakan kapasitas harddisk di server internet untuk menempatkan dokumen / laporan pemasok meliput: PO, LPB,TTF, Retur Barang, Service Level, Selling In dari pemasok bersangkutan sehingga dapat diakses diseluruh dunia oleh pengguna yang ditunjuk oleh pemasok tersebut. Layanan B2C Alfamart disediakan untuk pelanggan berbasis keanggotaan, dan ada beberapa layanan dalam B2C Alfamart, yaitu :
- Member Alfamart. Sebutan untuk para pelanggan setia Alfamart. Para anggota Alfamart akan mendapatkan berbagai macam keuntungan dan kejutan special dari Alfamart seperti: HematKu, Kalender Belanja, Specialku dan Hadiahku,serta program ekslusif lainnya. Member Alfamart adalah pelanggan yang memiliki dan bergabung dalam keanggotaan Kartu AKU, A Card Flazz atau Kartu AKU BNI
- Kartu Aku. kartu member yang pertama kali diluncurkan Alfamart pada tahun 2005. Dengan Kartu AKU, Member akan dapat memperoleh manfaat dan berbagai macam keuntungan serta promo-promo menarik yang tidak dapat diikuti oleh pelanggan lain yang bukan merupakan member Kartu AKU. Kartu AKU berlaku Nasional di Alfamart seluruh Indonesia
- A Card Flash. Kartu Member Alfamart yang di luncurkan pada 15 Mei 2010 bekerja sama dengan Flazz BCA, yang selain berfungsi sebagai kartu member juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran/transaksi karena A Card Flazz merupakan Kartu Prabayar (kartu non rekening yang dapat menyimpan uang untuk keperluan berbagai transaksi). A Card Flazz dapat digunakan sebagai alat pembayaran tidak hanya diseluruh outlet Alfamart, Alfamidi ataupun Alfaexpress tetapi juga diseluruh merchant Flazz antara lain restoran, salon, toko buku, parkir, bioskop dan masih banyak lagi. Untuk sementara ini, A Card Flazz berlaku di Jabodetabek, Surabaya dan Bandung
- Kartu Aku BNI. Merupakan salah satu Kartu Anggota Alfamart yang di luncurkan pada 1 Januari 2010, merupakan kerjasama antara Alfamart dengan Bank BNI. Kartu AKU BNI merupakan kartu multifungsional, yang selain berfungsi sebagai kartu member, juga berfungsi sebagai alat pembayaran. Pengguna Kartu AKU BNI juga akan mendapatkan berbagai keuntungan dan kejutan spesial dari Alfamart serta tentunya dapat mengikuti program-program eksklusif khusus member di Alfamart. Untuk saat ini, Kartu AKU BNI berlaku di Alfamart Jabodetabek
Sistem Pendaftaran dan Pemesanan secara Online
Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, alfamart menerapkan sistem pendaftaran dan pemesanan secara online. Dalam website utama terdapat menu untuk pendaftaran, pemesanan, informasi produk, promo dan penelusuran pengantaran pesanan. Setelah melakukan pendaftaran dan lolos verifikasi, pelanggan sudah dapat belanja barang dari toko alfamart terdekat. Dengan melakukan pemesanan pelanggan barang yang dipilih dari pencarian produk, pelanggan akan mendapatkan tanda terima pemesanan secara elektronik dengan mendapatkan berupa Nomer Order dan Nomer Pengiriman. Nomer Order dan Nomer Pengiriman ini akan menjadi kata kunci yang dapat digunakan pada proses pembayaran secara online maupun proses penerimaan barang pesanan.
Sistem Pembayaran secara Online
Pada sistem belanja manual di gerai toko sistem pembayaran dilakukan secara manual dengan bantuan petugas kasir, yakni pembeli membayarkan sejumlah harga dari barang yang. Pelanggan pun harus datang langsung ke toko dan membawa keranjang belanjanya. Namun saat ini, untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dan meningkatkan efisiensi kerja dan keamanan bagi toko, Alfamart menerapkan sistem pembayaran secara online (e-payment). Sistem ini menerapkan konsep bahwa pembayaran tidak harus melalui cash/tunai, tetapi bisa menggunakan sistem EDC (Electronic Data Capture) dan internet perbankan. Dari sisi keamanan sistem ini aman dari tindakan pencurian secara fisik (perampokan), seanjutnya kewaspadaan dan peningkatan keamanan lebih kepada keamanan sistem jaringan online tersebut.
Referensi:
Kasali, Rheinald. 2010. Cracking Zone. Jakarta (ID) : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kalakota, R., &Whinston, A. B. 1997. Electronic commerce: A manager’s guide. MA. Addison-Wesley
Laudon, Kenneth C. and Jane P. Laudon. 2002. Management Information Systems: Managing the Digital Firm, 7th ed. New Jersey (USA) : Prentice-Hall.
Montaldo, Ernesto & Boccalate, Antonio. 2003. Enhancing Workflow Management in the Manufacturing Information System of a Smal Medium Enterprise : An Agent-based Approach. Genova (ITA) : Kluwer Academic Publisher.
O’Brien, JA, and GM Marakas. 2011. Management Information Systems. 10th. Ed. Boston (USA) : McGraw Hill.
Profil Perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya. Dikutip dari http://www. alfamartku.com
Layanan Belanja Online Alfamart. Dikutip dari http://www.alfaonline.com
Samuel, Eric. 2010. E-Commerce. Dikutip dari : http://www.blogger.com/profile/08622630138434173235
No comments:
Post a Comment